Sabtu, 12 Juni 2010

Askep Klien Tentamen Suicide

Askep Klien Tentamen Suicide
By : Ns. Edy Tahir S.Skep

Pengertian

Bunuh diri merupakan kematian yang diperbuat oleh sang pelaku sendiri secara sengaja (Haroid I. Kaplan & Berjamin J. Sadock, 1998).

Bunuh diri adlah tindakan agresif yang merusak diri sendiri dan dapat mengakhiri kehidupan (Budi Anna kelihat, 1991).

Perlaku destruktif diri yaitu setiap aktifitas yang jika tidak dicegah dapat mengarah kepada kematian (Gail Wiscara Stuart, dan Sandra J. Sundeen, 1998).


Kategori Perilaku Bunuh Diri

1. Ancaman bunuh diri
Peringatan verbal atau nonverbal bahwa orang tersebut mempertimbangkan untuk bunuh diri. Orang tersebut mungkin menunjukkan secara verbal bahwa ia tidak akan berada di sekitar kita lebih lama lagi atau mungkin juga mengkomunikasikan secara nonverbal melalui pemberian hadiah, merevisi wasiatnya dan sebagainya. Pesan-pesan ini harus dipertimbangkan dalam konteks peristiwa kehidupan terakhir. Ancaman menunjukkan ambivalensi seseorang tentang kematian. Kurangnya respon positif dapat ditafsirkan sebagai dukungan untuk melakukan tindakan bunuh diri.

2. Upaya bunuh diri
Semua tindakan yang diarahkan pada diri yang dilakukan oleh individu yang dapat mengarah kematian jika tidak dicegah.

3. Bunuh diri mungkin terjadi setelah tanda peringatan terlewatkan atau diabaikan. Orang yang melakukan upaya bunuh diri dan yang tidak benar-benar ingin mati mungkin akan mati jika tanda-tanda tersebut tidak diketahui tepat pada waktunya.


Faktor Resiko

* Psikososial dan klinik
* Keputusasaan
* Ras kulit putih
* Jenis kelamin laki-laki
* Usia lebih tua
* Hidup sendiri
* Riwayat Pernah mencoba bunuh diri
* Riwayat keluarga tentang percobaan bunuh diri
* Riwayat keluarga tentang penyalahgunaan zat


Diagnosa Keperawatan

1. Resiko mencederai diri berhubungan dengan perilaku bunuh diri (suicide).

2. Perilaku bunuh diri (suicide) berhubungan dengan koping maladaptif.


Rencana Tindakan Keperawatan

1. Tujuan umum: Klien tidak mencederai diri.

2. Tujuan khusus
* Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan:
o Perkenalkan diri dengan klien
o Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal.
o Bicara dengan tegas, jelas, dan jujur.
o Bersifat hangat dan bersahabat.
o Temani klien saat keinginan mencederai diri meningkat.

* Klien dapat terlindung dari perilaku bunuh diri
o Jauhkan klien dari benda benda yang dapat membahayakan (pisau, silet, gunting, tali, kaca, dan lain lain).
o Tempatkan klien di ruangan yang tenang dan selalu terlihat oleh perawat.
o Awasi klien secara ketat setiap saat.

* Klien dapat mengekspresikan perasaannya
Tindakan :
o Dengarkan keluhan yang dirasakan.
o Bersikap empati untuk meningkatkan ungkapan keraguan, ketakutan dan keputusasaan.
o Beri dorongan untuk mengungkapkan mengapa dan bagaimana harapannya.
o Beri waktu dan kesempatan untuk menceritakan arti penderitaan, kematian, dan lain lain.
o Beri dukungan pada tindakan atau ucapan klien yang menunjukkan keinginan untuk hidup.

* Klien dapat meningkatkan harga diri
Tindakan :
o Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya.
o Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu.
o Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal: hubungan antar sesama, keyakinan, hal hal untuk diselesaikan).

* Klien dapat menggunakan koping yang adaptif
Tindakan :
o Ajarkan untuk mengidentifikasi pengalaman pengalaman yang menyenangkan setiap hari (misal : berjalan-jalan, membaca buku favorit, menulis surat dll.).
o Bantu untuk mengenali hal hal yang ia cintai dan yang ia sayang, dan pentingnya terhadap kehidupan orang lain, mengesampingkan tentang kegagalan dalam kesehatan.
o Beri dorongan untuk berbagi keprihatinan pada orang lain yang mempunyai suatu masalah dan atau penyakit yang sama dan telah mempunyai pengalaman positif dalam mengatasi masalah tersebut dengan koping yang efektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar